LAUNDRY 2

A. PROSES PENCUCIAN DI BINATU (LAUNDRY) SECARA UMUM
Laundry selalu mendapat perhatian yang besar baik dari pihak manajemen maupun dari tamu. Adalah menjadi suatu kewajiban hotel untuk menyediakan fasilitas laundry yang memadai demi kepusan tamu. Laundry sangatlah memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting didalam hotel, karena dengan adanya laundry kebutuhan tamu sebagianm sudah dapat terpenuhi, dengan demikian hotel sudah dapat memberikan kepuasan kepada tamu. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka laundry memiliki fungsi sebagai tempat untuk memberikan layanan
  • Pencucian linen hotel
  • Uniform karyawan 
  • Guest Laundry 
  • Out side Laundry
Sesuai dengan perkembangan jenis kegiatan usaha pelayanan laundry hotel saat ini, ada beberapa Hotel yang memiliki sarana dan prasarana yang sangat besar sehingga dari awal sudah direncanakan untuk mendapatkan pendapatan dan penghasilan laundry dari:
  • Kebutuhan laundry hotel-hotel lain yang tidak memiliki sarana dan prasarana laundry sendiri
  • Outside Laundry dengan cara membuka outlet di tempat-tempat tertentu misalnya di Shopping Mall, daerah kompleks perumaha kelas atas (Elite Real Estate) dan Apartment mewah
  • Memenuhi kebutuhan laundry perusahaan pelanggan hotel misalnya perkantoran-perkantoran besar yang memberikan fasilitas laundry bagi karyawannya
B. DENAH RUANG LAUNDRY
Untuk memudahkan proses kerja di laundry, perlu memperhatikan penempatan peralatan sehingga posisi alat tersebut tidak menyimpang dari proses kerja di laundry yang berkaitan. Pengaturan peralatan di laundry di mulai dari tempat :
  • Marking
  • Pre washing
  • Spot removing
  • Washing
  • Extracting
  • Drying
Prinsip pertama pengaturan ruang adalah saling dekatnya urutan kerja yang harus dilakukan. Adanya ruangan yang cukup sehingga karyawan bisa bergerak seefektif mungkin. Tata letak peralatan di laundry untuk setiap hotel tidak selalu sama, tergantung dari kebutuhan dari hotel itu sendiri, luas area daan jumlah alat yang dimiliki.

C. PROSES LAUNDRY
  • Collecting
  • Transportation 
  • Selection 
  • Washing
  • Extracting
  • Drying, Pressing
  • Folding
  • Packing
  • Bookkeeping
  • Sending
  • Billing
 PENGUMPULAN :
Untuk memastikan kondisi pakaian tamu, periksalah terlebih dahulu secara teliti pada pakaian yang akan dicuci
Hitung jumlah pakaian
Tulis nomor kamar
Tulis nama tamu
Masukan ke dalam laundry bag
Konfirmasi dengan tamu, dan tamu diminta untuk menanda tangani lauindry list.

TRANSPORTASI :
Membawa pakaian dengan tangan :
Hindari membawa pakaian terlalu berlebihan.
Hindari tercecer.
Masukan pakaian kedalam laundry bag
Membawa dengan trolley
Jangan melebihi muatan.
Jangan menggunakan kantong laundry yang rusak.

SORTING
Melakukan sortir terhadap pakaian yang dating ke laundry yang meliputi :
Jenis kotoran/tingkat kotoran
       Jenis/tingkat pengotoran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Ringan
Sedang
berat
Jenis bahan / kain
bahan dasar kain
warna
Proses akhir

MARKING
Memberi tanda pada pakaian yang akan di cuci dengan tujuan agar pakaian tidak tertukar dengan pakaian lainnya 

Memberi tanda seragam/Uniform Karyawan
  • Memberi tanda seragam/Uniform Karyawan
  • Sebuah kode biasanya menunjukkan departemen dan posisi / jabatan, contohnya: GM, EAM dan kemudian departemennya dan Untuk tingkat staff, kode didasarkan pada nama pegawai yang diperoleh dari daftar nama karyawan
  • Beri tanda pada bagian yang tidak terlihat, seperti di bagian dalam kerah, atau bagian bawah dalam baju dan lain-lain.
  • Jika tidak dapat menandai pada bagian dalam kerah, gunakan penjepit untuk menahan tanda pada lubang kancing atau tempat ikat pinggang.
Memberi tanda pakaian tamu
  • Nomor-nomor dan kode-kode yang digunakan: Minggu  : MG , Senin     : SN dan seterusna
  •  Kode penomoran dimulai dari nomor 101 sampai 150 kemudian dilanjutkan ke nomor 201 hingga 250, dan seterusnya.
  • Nomor pertama pada kode adalah kelompok jenis pencucian, nomor kedua adalah nomor pencucian.
  • Tanda pada pakaian tamu harus sesuai dengan daftar permintaan pencucian.
  • Lepaskan semua tanda lama yang ada pada pakaian tamu.
  • Jika tanda tidak dapat dipasang pada bahan pakaian, gunakan penjepit / peniti atau stapler untuk memberi tanda baru.
  • Penandaan dengan penjepit atau stapler harus berhatihati supaya tidak merusak pakaian, seperti lubang kancing, dll.Pada saat menggunakan mesin untuk menandai, pastikan pakaian tidak akan rusak. Jika perlu lakukan pada bagian pakaian yang terlihat.
  • Jika anda ragu pakaian/bahan akan rusak, gunakan penjepit / peniti atau stapler.
Menggunakan mesin untuk menandai
  • Siapkan mesin untuk menandai
  • Periksa setiap komponen ( nomor kode  pita bahan pembersih cara menggunakan.
  • Hubungkan ke sumber listrik, sesuai dengan tegangannya.
  • Hidupkan dan panaskan mesin.
  • Letakkan bagian pakaian yang akan diberi tanda dan
  • tekan pegangannya ke bawah untuk membuat nomor kode
Proses Pencucian Noda
Proses pencucian untuk barang-barang yang tingkat noda berat, menengah dan ringan dengan menggunakan air dan deterjen meliputi :
Pencucian
Pemerasan
Pengeringan
Proses dry cleaning
Proses pencucian dengan tangan
Proses penghilangan noda
Proses mekanik
Proses dengan pelarut
Proses kimia
Pelembutan

PROSES PENCUCIAN
Pencucian manual
Proses pencucian pakaian sering dikenal dengan binatu atau laundry. Proses pencucian manual dilakukan secara berurutan seperti di bawah ini :
Pre washing
Dalam proses ini cucian dibasahi dengan tujuan menghanyutkan kotoran yang menempel pada cucian dan agar terlepas dari tekstil. Proses ini sering disebut dengan (wetting), penghilangan kotoran pada bagian tertentu (pre washing / soaking)
Remove Stain
dapat dilakukan pada saat pre washing, sekaligus menghilangkan kotoran yang tebal pada bagian-bagian tertentu. Prosedurnya :
  • Siapkan cucian yang akan dihilangkan nodanya
  • basahi cucian dan teteskan bahan pembersih noda pada bagian noda yang akan dibersihkan. Biarkan sesaat dan sikat perlahan-lahan sampai noda hilang
  • bilas menggunakan air bersih, baru lanjutkan proses pencuciaN
Washing
Palam proses ini ditambahkan bahan pencuci, baik yang berupa sabun atau diterjen pada cucuan. Untuk mempercepat reaksi bahan pencuci terhadap cucian biasanya bahan pencuci dibantu dengan sikat tangan atau dibanting-banting pada batu atau papan
Rrinsing
Setelah proses pencucian dimana kotoran pada pakaian beraksi dengan bahan pencuci maka selanjutnya kotoran dihanyutkan dalam proses pembilasan. Biasanay proses ini dalakukan 3x dengan maksud agar bisa bahan pembersih berikut kotorannya benar-benar hanyut. Ciri air pembilasan yang baik adalah bila sudah bening warnanya. Proses ini akan berlangsung sekitar 15 menit.
Extarcting
Dalam proses ini air dikeluarkan dari cucian agar kadar air pada cucian berkurang. Umumnya secara manual dilaksanakan dengan memeras. Makin sedikit kadar air pada cucian makin sebentar proses pemanasan yang di perlukan untuk pengeringan
Drying
pada proses ini terjadi penguapan kadar air pada cucain baik dengan dianginkan atau dijemur pada panas matahari
Pressing 
Sebelum melakukan penyetrikaan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan apakah sudah benar-benar bersih  Lembab kanlah cucian yang akan disetrika dan mulailah dengan menyetrika. Menyetrika dilakukan dari luar ke dalam. Pakaian yang sudah selesai disetrika dilipat.
Lipatannya harus rapi dan pembungkusannya harus rapi pula dan dilengkapi dengan laundry list. Demikian juga pakaian yang digantung, letakkan secara benar dengan menggunakan hanger
Packing
Pakaian yang sudah selesai disetrika dilipat. Lipatannya harus rapi dan pembungkusannya harus rapi pula dan dilengkapi dengan laundry list. Demikian juga pakaian yang digantung, letakkan secara benar dengan menggunakan hanger

Pencucain secara mekanikal
laundry
Sama halnya dengan pencucian manual, bedanya pencucian ini sebagian besar dilakukan oleh mesin. Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peugas di laundry pada saat menangani pencucian pakaian tamu/ lena hotel adalah sebagai berikut 
Marking
setelah cucian di cek oleh checker selanjutnya diserahkan kepada marker untuk diberi kode. Pemberian kode pada cucian tamu ada beberapa cara, yaitu manual dan makinal. Secara manual menggunakan sepidol, kain, peniti. Sedangkan yang makinal menggunakan mesin pembuat tanda (marking machine). Pemberian identitas dapat dilakukan dengan menggunakan :
Nomor kamar tamu
Hari dan no urut
Warna kain
Hari, tanggal, no kamar
secara manual pada kain akan ditulis kode seperti di atas dan dengan peniti akan dipasangkan pada salah satu sudut cucian. Secara makinal pada mesin sudah tercetak informasi yang digunakan sehingga cucian tinggal memasukkan pada mesin dan setelah di cap pada cucianakan nampak kode cucian yang di inginkan. Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada saat memberi identitas adalah :
Mudah diterima
Tidak merusak pakaian
Tidak terlihat
Setelah cucian diberi tanda apabila ada nodanya maka perlu dilakkukakn penghitungan noda. Prosedurnya adalah :
Isi container vacuum
Semprot noda tersebut dengan menginjak handle steam dan biarkan bahan bekerja setelah noda hilang maka lanjutkan dengan pre-washing yang bertujuan menghilangkan kotoran pada bagian-bagian tertentu yang tidak bisa hiilang dengan menggunakan mesin cuci. Selanjutnya cucian dimasukkan dalam mesin cuci, akan terjadi pembasahan yang bertujuan melarutkan kotoran agar terlepas dari serrat pakaian.  Apa bila cucian memerlukan penghilang noda maka sebelumnya noda dihilangkan terlebih dahulu. Selain itu memasukkan cucian harus sesuai dengan kapasitas mesin cuci.

Washing
Pada proses ini cucian diambah dengan bahan pencuci sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Proses washing berlangsung secara otomatis juga disusul dengan pembilasan yang berlangsung tiga kali. Pembilasan pertama bertujuan menghanyutkan kotoran serta busa diterjen yang terjadi pada proses pencucian. Pada pembilasan kedua maka dibutuhkan sour agar cucian tidak terpengaruh oleh bahan pencuci yang di pakai juga menetralisir pengaruh air. Pembilasan ketiga memasukkan softener untuk melembutkan dan mengharumkan pakaian. cara pengoprasian mesin cuci
  • Masukkan cucian pada mesin cuci
  • Tutup pintu mesin cuci, buka kran air
  • Hidupkan mesin, atur suhu air sesuai dengan petunjuk penggunaan mesin
  • Isi countainer dengan bahan pencuci
  • Biarkan mesin bekerja sampai proses pembilasan pertama
  • ada proses pembilasan ke 2 tambahkan sour
  • Pada proses pembilasan ke 3 masukkan pelembut
  • Biarkan beberapa saat sampai mesin melakukan spin atau  final spin (pemerasan)
  • Tunggu sampai lamu control padam
  • Buka pintu dan keluarkan cucian pindahkan ke mesin pemeras bila dalam mesin tersebut tidak ada pemerasnya
  • Setelah itu lanjutkan ke tahap pengeringan
Extracting
Proses ini kadangkala ada yang menyatu dengan washing machine, tetapi ada pula yang terpisah dengan menggunakan extractor machine. Dalam proses ini terjadi pemerrasan cucian setelah proses pembilasan ketiga berakhir. Getaran yag ditimbulkan mesin ini keras bahkan sampai tampak goyang. Cucian yang diperas dengan mesin ini akan menjadi lembab. Proses ini kkurang lebih 5 menit.
Drying
Proses ini terjadi setelah proses pemerasan, dan dalam mesin tersendiri. Setelah diperas cucian dipisahkan berdasarkan tebal tipisnya agar keringnya dapat bersama-sama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan ini  adalah penyesuaian panas yang diberikan terhadap cucian sehingga cucian tidak akan mengalami kerusakan (hangus).
Pressing
Proses ini yang paling awal ditentukan adalah bahan yang akan disetrika. Apabila jenis lena berbentuk lembaraan maka mesin yang digunakan adalah flat roll iron atau Maglar. Cara kerja mesin ini adalah lena dibuka lalu ujungnya dimasukkan ke dalam mesin yang akan berputar untuk melicinkan permukaan lena yang disetrika oleh roll.
Jika yang akan disetrika adalah jenis pakaian jenis strika  yang akan digunakan adalah steam press. Pelicinan permukaan pakaian tersebut disebabkan oleh adanya uap yang dialirkan dari atas dan bawah pada saat menyetrika. Jadi saat menyetrika kedua permukaan harus benar-benar rata.
Mesin suzi-q  berupa setengah badan yang penuh lubang dari sini uap mengalir, maka yang disetrika dengan menggunakan mesin ini hanya baju atau jas saja, lengannya masih harus disetrika dengan menggunakan mesin lain.

Dray cleaning
Sifat dari cucian akan sangat tergantung dari bahan dasaranya seperti :
Tidak tahan panas
Mudah mengkerut
Tidak tahan air bahkan detergent
Untuk mennghindari hal hal tersebut harus di lakukan pencucian dengan pahan pembersih solvent yang merupakan bahan khusus pada mesin Dry cleaning, keunikan mesin ini adalah cucian akan berada dalam mesin mulai dari prosese pre washing sampai dengan drying
 Dry cleaning machine dalam proses penyulingan adalah suatu prses penyulingan solvent yang telah kotor di  tank baja hingga menjadi uap. Lalu uap tersebut di dinginkan atau disalurkan ke water culer sampai menjadi cair dan masukkan ke filter pemisah antara air dengan solvent. Air tersebbut terbuang dan solvent yang telah bersih dan dingin masuk ke tank 1 melalui pipa filter penyulingan. Proses penyulingan solvent selama 1 sampai 3 jam. Untuk mengetahui proses penyulingan apakah sudah selesai atau belum kita harus mengontrol dari belakang mesin dengan menekan tombol lampu yang telah tersedia di tempat penyulingan. Untuk solvent yang terkena lunturan dari pakaian, bersihkanlah dengan campuran hyflo pada waktu akan disuling. Hyflo adalah bahan kimia yang digunakan untuk mecampur solvent. mproses pencuciannya adalah sebagai berikut :
 
Checking
adalah pengecekkan luntur tidaknya pakaian. Caranya :
  • siapkan solvent dimangkok
  • selupkan ujung bawah bagian pakaian kemudian tempel atau usapkan pada bahan putih, maka akan terlihat luntur atau tidak
Marking
Proses ini sama dengan  pencucian biasa
Washing
Sebelum proses pencucian berlangsung biasanya apabila ada noda akan dihilangkan terlebih dahulu. Prosedur pencucian pada tahap ini adalah :
Removing Stain 
  • Siapkan sabun untuk cuci kering/ takanon/ dry cleaning soap, solvent, dan air dengan perbandingan takanon 40%, solvent 30%, air 30%
  • Campur dan aduk bahan di atas
  • Siapkan pakaian yang terkena noda pada mesin spoting board
  • Bubuhi dengan campuran tersebut dengan cara berulang-ulang sampai noda hilang.
  • Untuk menghilangkan noda yang sponnya melebar, yang dapat mengakibatkan di sekitar pakaian tersebut terkena noda tinta dan noda kelunturan dengan cara : Menginjak handle vacuum dengan baik
  • Semprot noda tersebut dengan menginjak handle steam. Hal ini dimaksudkan agar noda tersebut tidak melebar pada pakaian disekitarnya
Tahapan-tahapan dry cleaning machine dalam operasionalnya terdiri dari :
Pencucian
Extrac
Pengeringan
Pendinginan
Finishing
Prosedurnya adalah sebagai berikut :
Bukalah pintu mesin cuci dan silender, masukkan cucian sesuai dengan kapasitas
Atur lamanya proses pencucian dry cleaning
Putaran pendek yaitu 3 menit
Putaran sedang yaitu 7-8 menit
Putaran panjang yaitu 12-15 menit
Atur lamanya waktu untuk memeras. Ada tiga waktu pemerasan :
Short extraction 1,5 menit
Medium extraction 4-5 menit
Long extraction 6-7 menit
Atur lamanya waktu pengeringan. Waktu pengeringan tergantung dari tebal tipisnya pakaian. Pada umumnya untuk setelan pria dan wanita memakan waktu 10-15 menit
Setelah proses pengeringan selanjutnya proses terakhir adalah pendinginan.
Setelah cucia dikeluarkan dari mesin lakukan penyetrikaan dan pengepakkan
   
Folding/Hangging/Packing
Penyetrikaan (pressing) dan pengepakan (packing)
kedua proses ini sering disebut sebagai proses finishing. Proses ini merupakan proses terpenting sebab dalam keadaan inilah tamu merasa puas atau tidak terhadap pelayanan hotel. Kebanyakan tamu hanya melihat keadaan pakaiannya, namun banyak juga yang sangat teliti untuk memeriksa kebersihan cucian, oleh sebab itu yang perlu diperhatikan dalam finishing adalah sebagai berikut :

coat
  • kerah harus tegak dan rapih
  • Pada baian punggung harus licin dan halus
  • Kantong baju harus licin dan tidak ada kotoraN
  • Pada bagian lengan atau kapnya harus licin tidak boleh kusut dan bergaris dan diusahakan bentuknya bulat
Trouser
  • Hanya satu garis lurus dan tidak terputus dari atas ke bawah
  • Bila ada garis lipatan dari ban pinggang di atas daerah kantong, maka lipatan tersebut harus lah bersambung lurus dengan garis celana
  • Bibir kantong haruslah bertemu sejajar tidak ada yang yang melengkung
  • jung kaki celana haruslah rata sejajar tidak ada yang melengkungpakaian wanita/ silks/ dress
hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyetrikaan pakaian wanita adalah
Daerah kancing harus licin
Collar harus licin, rata dan tidak mengkerut
Bagian lengan harus licin dan tidak ada kerutan dan berbentuk sesuai dengan modelnya
Semua kelebihan jahitan haruslah rata sejajar menurut belahannya masing-masing
Tidak ada pelembungan pada bagian bawah pinggang
Seluruh lapisan harus rata lurus dan licin
Kemeja/ shirt
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyetrikaannya adalah :
  • Seluruh permukaan kemeja harus licin, rata dan tidak ada kerutan, terlebih bagian collar dada dan cuff yang terlihat orang.
  • Bagian leher, lengan harus rata, licin dan tidak mengkerut
  • Pergelangan tangan dan bagian bahu harus licin
  • Kemeja yang sudah di setrika tidak boleh di kancingkan
Pakaian dalam wanita/ underwears
Pakaian-pakaian dalam pria berupa under-short, tersebut dari bahan-bahan rajutan katun, walaupun terdapaat juga yang terbuat dari kain biasa. Sedangkan pakaian dalam wanita termasuk painties, bra, kemeja dalam wanita, terbuat dari bahan halus seperti sutra, nyilon, dan katun halus, juga terbuat bahan rajutan Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
  • Pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat dari bahan rajutan cukuplah dicuci dan dikeringkan, baru dilipat dan dibungkkus
  • Pakaian dalam wanita dan pria yang terbuat dari bahan biasa, harus disetrika lalu dibungkus
  • Pakaian dalam wanita yang terbuat dari bahan halus seperti sutra dan katun halus, harus di licinkan menggunakan steam press
Sapu tangan/ handkerchiefs
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
  • Keadaan bentuknya harus tetap persegi dan simetris
  • Melipatnya tidak boleh menggunakan tekanan mesin yang meninggalkan garis, tapi cukup dilipat tanpa tekanan
STORING
Penyimpanannya  Coat
  • semua jas harus digantung pada hanger, tidak boleh dilipat, kecuali ada permintaan khusus dari pemiliknya
  • pada gantungan bahu harus rata tidak boleh miring
  • pinggiran bawah jas digantung haruslah satu garus sejajar, tidak miring
  • jas yang digantung tidak boleh dikancingkan
  • Tutup keseluruhan tasnya dengan suit bag
  • Pada satu hanger harus ada satu jas dengan celana setelannya
Penyimpanannya  Celana
  • Semua celana haruslah digantung dengan menggunakan trouserquard, terkecuali atas permintaan tamu. Setelah digantung di tutup dengan suit bag
  • Tidak dibenarkan lebih dari dua celana digantung pada gantungan yang sama, bila ada gantungan dua bersamaan haruslah dengan intruksi khusus
  • Menggantungkan celana pada gantungan, kaki celana haruslah sejajar lurus kebawah, dan letaknya haruslah seimbang hingga tidak tergelincir ke bawah
Penyimpanannya  Pakaian wanita
  • Semua dress harus digantung, tidak boleh menyentuh lantai dan tidak tertekan oleh pakaian-pakaian lain pada rel gantungan.
  • Pada gantungan terlebih dahulu harus diberi hanger shield dan tissue paper untuk menjaga body dress pada bagian dada. Tutup dengan plastik dress bag. Bila ada ban pinggang gantungkan pula pada hanger dengan jepit dasi
  • Hanya satu dress dalam satu hanger
Penyimpanannya  Kemeja
  • Untuk yang digantung harus menggunakan hanger shield dan tutup dengan plastik suit bag
  • Untuk yang dilipat menggunakan collar band untuk menahan lipatannya dan harus menggunakan collar board untuk menjaga collarnya dari tindahan dan perubahan letaknya. Setelah itu harus dimasukkan kedalam plastik shirt bag, dan selanjutnya dibungkus denggan menggunakan shirt shell (karton) sebaggai penahan kertas pembungkus
7.  

3 komentar :